Hukum Memakai Minyak Wangi Beralkohol |
Soalan 35 Assalamualaikum, Saya keliru tentang hukum memakai minyak wangi beralkohol didalam sembahyang. Setengah pendapat berkata alkohol itu najis jadi tidak sah sembahyang kita. Tolong jelaskan..Jawapan. Alkohol yang terdapat di dalam minyak wangi boleh dipakai dan dibawa sembahyang.. |
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masih ramai dikalangan kita orang Islam yang keliru dengan hukum pakai minyak wangi. Mereka hanya tahu hukum minyak 'attar'.Walhal hakikatnya adalah sama. Attar itu adalah minyak wangi dan minyak wangi itu adalah attar.Bahasa arab dan bahasa Melayu.
Alim Ulama kita dah lama bincang pasal ni.Dan dahpun ada hukum pemakaiannya. dek kerana sikap kita malas untuk mencari ilmu maka permasalahan ini masih timbul.
Saya bawakan beberapa pandangan ulama dalam masalah pemakaian perfume. semua pandangan ini adalah harus dan boleh dipakai..
1. Fatwa Majlis Kebangsaan :" Ubat - ubatan dan pewangi yang ada kandungan alkohol adalah dimaafkan, yakni DIHARUSKAN penggunaannya."
2. Lembaga Fatwa Al Azhar berpendapat bahawa alkohol itu TIDAK NAJIS manakala arak tetap najis.
3. Fatwa almarhum Syeikh Sya'rawi (rh) dalam kitabnya " Anta Tas al Wa Islam Tujib " menjelaskan bahawa :" Memakai perfume yang mengandungi alkohol HALAL hukumnya. Alkohol hukum-nya menjadi haram jika diminum untuk bermabuk-mabuk."
4. Menurut Kitab " Al Fiqh Al Muzaahibil Arba'ah" dalam bab " An Najaasaat" juzu' 1menjelaskan bahawa alkohol yang dimasukkan ke dalam minyak wangi agar tahan lama atau untuk tujuan menaikkan roti, hukumnya adalah HARUS.
5. Syeikh Rashid Redha dalam penulisan tafsirnya yang masyhur iaitu " Tafsir Al Manar " menyatakan bahawa hukum alkohol TIDAK NAJIS dan penggunaannya dalam minyak wangi diBOLEHKAN atas dasar tidak adanya dalil yang tegas tentang
kenajisannya.
6. Imam Asy - Syaukaani (rh) dalam kitabnya " Nailul Awthor " juga bersependapat diharuskan dan tidak najis
Sudut Pandangan saya....
Masalah yang berkait dengan perfume + alkohol ini dan settle. Yang masih menjadi masalahnya ialah Perfume + Bahan Najis. Macam Botox ada bahan najis. Inilah yang menyebabkan ianya haram dipakai di luar sembahyang dan dalam sembahyang.
kekadang bahan campuran yang haram(bukan alkohol) itu adalah yang menyebabkan ianya tak boleh dipakai.
Dan yang keduanya ialah wanita dilarang sama sekali pakai perfume...walaupun tiada bahan dilarang dalam campurannya...Pakai diluar rumah. Dan hanya harus pakai untuk suami sahaja terutama malam jumaat dan malam yang sewaktu dengannya..
sumber: http://precoms.blogspot.com/2008/06/hukum-memakai-minyak-wangi-beralkohol
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hukum Memakai Parfum Yang Mengandung Alkohol
HUKUM MEMAKAI PARFUM-PARFUM YANG MENGANDUNG ALKOHOL
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apakah hukum menggunakan sebagian parfum yang mengandung sesuatu dari alkohol ?
Jawaban
Hukum asal penggunaan parfum dan wewangian yang biasanya dipakai oleh orang-orang adalah halal kecuali parfum yang memang sudah diketahui bahwa ia mengandung sesuatu yang mencegah penggunaannya dikarenakan kondisinya memabukkan, memabukkan bilamana sudah banyak, terdapat Janis atau semisalnya.
Sebab bila tidak demikian, pada dasarnya parfum-parfum yang banyak dipakai oleh orang-orang seperti kayu cendana, anbar, kasturi dan lain-lain adalah halal.
Bila seseorang mengetahui bahwa ada parfum yang mengandung bahan yang memabukkan atau bernajis sehingga mencegah penggunaannya, maka hendaknya dia meninggalkan hal itu, di antaranya adalah jenis Eau De Cologne sebab berdasarkan kesaksian para dokter telah terbukti ia tidak luput dari komposisi bahan yang memabukkan. Di dalam komposisinya terdapat banyak sekali bahan dari spritus yang memabukkan.
Maka, adalah wajib meninggalkannya kecuali seseorang mendapatkan ada jenis lain yang terhindar dari itu.
Sebenarnya, parfum-parfum yang telah dihalalkan oleh Allah sudah lebih dari cukup, alhamdulillah. Demikian pula bahwa minuman atau makanan yang dapat meyebabkan mabuk, wajib ditinggalkan.
Dalam hal ini, kaedah yang berlaku adalah "Sesuatu yang menyebabkan mabuk adalah haram, baik ia banyak ataupun sedikit". Juga sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Sesuatu yang (dalam jumlah) banyak dapat memabukkan, maka (dalam jumlah) sedikitnya pun haram hukumnya". [ Sunan An-Nasa'i, kitab Al-Asyribah 5607, Sunan Ibnu Majah, kitab Al-Asribah 3394]
Wallahu Waliyut Taufiq
[Majalah Al-Buhut, vol.33, hal.116 dari Syaikh bin Baz]
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerjemah Muthofa Aini, Penerbit Darul Haq]
HUKUM PARFUM BERALKOHOL
Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Bolehkah menggunakan parfum yang mengandung alkohol !?
Jawaban.
Parfum beralkohol yang berbentuk minyak dengan kadar alkohol rendah bukanlah najis, tetapi bisa menjadi haram. Hukumnya menjadi haram jika kadar alkohol pada minyak wangi ini tinggi sehingga bisa memabukkan. Dan jika hukumnya menjadi haram, maka meproduksi dan menjual belikannya pun ikut haram, sebagaimana dalam hadits-hadits shahih.
Untuk parfum yang masuk kategori haram tidak boleh dipakai dan diperjual-belikan. Karena secara umum terkena larangan berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan".[Al-Ma'idah : 2]
Dan juga sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
"Artinya : Allah melaknat sepuluh (orang) dalam perkara khamar : Yang minum, yang menuangkan, yang minta dituangkan, yang membawa, yang minta dibawakan, penjualnya, pembelinya .. dst"
Oleh karena itu kami nasihatkan untuk menjauhi perdagangan minyak wangi beralkohol, terutama jika kadarnya mencapai 60%, 70% dan seterusnya. Sebab besar kemungkinan akan berubah menjadi minuman yang memabukkan.
Di dalam syari'at terdapat kaidah yang disebut "saddu dzaraai" (menutup sarana-sarana yang menuju perbuatan haram). Dan pengharaman khamar walaupun dalam jumlah yang sedikit termasuk dalam kaidah tersebut.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Apa yang dalam jumlah banyak dapat memabukkan, maka sedikitnya pun haram".
Ringkasnya, tidak boleh menjual minyak wangi yang kadar alkoholnya tinggi.
[Disalin dari kitab Majmu'at Fatawa Al-Madinah Al-Munawarah, Penulis Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Penerbit Media Hidayah]
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------